Hewan peliharaan dapat membawa kebahagiaan tersendiri bagi Anda dan keluarga. Berjenis-jenis penelitian memperlihatkan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat mengurangi stres serta memberikan ruang relaksasi bagi pemiliknya.
Melainkan, memiliki hewan peliharaan juga memiliki kekurangan. Anda dan keluarga memiliki risiko terjangkit penyakit jika tidak menjaga kesehatan serta kebersihan hewan.
Leptospirosis
Penyakit akibat hewan peliharaan ini tak jarang disebarkan lewat mamalia berukuran kecil, seperti hamster dan guinea pig. Penyebabnya adalah bakteri Leptospira yang dapat menulari manusia lewat kontak dengan urin hewan yang terinfeksi.
Pada manusia, leptospirosis dapat menimbulkan gejala sakit kepala, menggigil, serta nyeri otot.
Campylobacteriosis
Campylobacteriosis disebabkan oleh bakteri Campylobacter spp yang menyebar lewat air, makanan yang terkontaminasi (terlebih telor dan daging), serta kontak dengan kotoran hewan yang terinfeksi.
Penyakit yang disebabkan oleh hewan peliharaan ini dapat ditularkan lewat anjing, kucing, hamster, dan burung. Hewan dapat saja tanpa gejala, atau hanya mengalami diare ringan. Melainkan, pada manusia dapat timbul gejala demam, diare, nyeri, serta kram perut.
Cryptococcosis
Cryptococcosis disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans, yang dapat ditemukan pada kotoran burung yang terinfeksi. Biasanya, burung yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala.
Pada manusia, gejala yang timbul dapat menyerupai pneumonia, adalah sesak nafas, batuk, dan demam. Komplikasi serius, seperti meningitis, dapat timbul pada anak-anak, lansia, serta mereka dengan kekebalan tubuh yang menurun.
Salmonellosis
Penyakit akibat hewan peliharaan ini disebabkan oleh bakteri salmonella dan pernah menyebabkan wabah lewat makanan yang terkontaminasi dan telor mentah. Hewan yang terinfeksi penyakit ini (kadal, hamster, kambing, anjing, kucing, ular) tidak memiliki gejala apapun.
Pada manusia, gejalanya berupa demam, diare, mual, muntah, dan nyeri perut. Biasanya penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Melainkan, ada sebagian orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Psittacosis
Penyakit akibat hewan peliharaan lainnya adalah psittacosis. Penyakit ini disebabkan oleh Chamydia psittaci, bakteri yang ditemukan pada kotoran burung, terlebih parkit, macaw dan cockatiel, yang ditularkan ke manusia.
Infeksi pada burung umumnya tidak menimbulkan gejala. Melainkan, pada manusia dapat timbul gejala batuk kering, lendir berdarah, lemas, demam, nyeri sendi, dan sesak.
Toksoplasmosis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Jenis parasit ini dapat ditularkan ke manusia dan hewan lewat tanah, air, daging, serta kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi.
Tak kali, sumber penularan penyakit akibat hewan peliharaan ini adalah kucing. Melainkan, kucing yang terinfeksi jarang terlihat sakit.
Pada manusia, umumnya infeksi ini tidak memperlihatkan gejala. Di sisi lain, jika menginfeksi wanita hamil serta orang dengan kekebalan tubuh yang menurun, infeksi dapat menimbulkan keadaan sulit kesehatan serius, misalnya saja cacat turunan bagi bayi dalam kandungan.